Selasa, 15 November 2011
#Dorks3rdAnniversary
dan digabung dari semangat Goonies tadi, akhirnya digabung jadi "Dorks Never Say Die" #dorksdorks
#Dorks3rdAnniversary
gw mau ngangkat tema orang culun yg berhasil melewati kejamnya high school, jd gw ambil term "Dork" dibanding "Geek" #dorksdorks
#Dorks3rdAnniversary
Goonies, adalah salah satu film favorit gw masa kecil, dan disitu slogan mereka "Goonies Never Say Die!" #dorksdorks
#Dorks3rdAnniversary
suatu hari ada radio yg minta kita bikin theme song tentang mau lulus sekolah #dorksdorks
#Dorks3rdAnniversary
jadi awalnya PWG gak ada fans2an, yg penting manggung rame, selesai manggung banyak temen baru #dorksdorks
Rabu, 20 Juli 2011
CHORD GITAR SEBUAH RAHASIA
Intro: A D A D F
A D
Beranjak, dan berjalan kedepan..... hapus air mata dan
A D
Cerita..... saatnya melupakan
Pre-Chorus:
F#
Jam berhenti, di dua belas
E
Kuhabiskan gelas demi gelas
D
Membuang pahit, sisa yang manis
E Ab
Sampai akhirnya kulupa....
Chorus:
A E
Dan kau percaya.... tak ada yang lebih baik dari ini
D
Apanya yang bahagia..... (dan kutertawa...)
F# E
Takkan ada cerita dalam (sebuah rahasia)
A E
Lupakan saja.... dan jangan pernah kau kembali disini
D
Keringkan semua luka.... (pergilah saja...)
F# E
Berlarilah karna kau akan kulupakan
int: A D A D F
A D
Berhenti, dan ingatlah sejenak, kuakan tetap
A D
Berdiri tegak, dan membakar semua, tentangmu
Pre-Chorus:
F#
Berhenti menangis dan, ini yang terbaik dan
E D
Teruslah melangkah dan, saat dunia berpaling darimu
E Ab
Tengoklah kearah lain....
Chorus:
A E
Dan kau percaya.... tak ada yang lebih baik dari ini
D
Apanya yang bahagia..... (dan kutertawa...)
F# E
Takkan ada cerita dalam (sebuah rahasia)
A E
Lupakan saja.... dan jangan pernah kau kembali disini
D
Keringkan semua luka.... (pergilah saja...)
F# E
Berlarilah karna kau akan kulupakan
Bridge:
D F# E
Kalau bisa, kuulangi cerita..... tidak akan berada
D F# E
Ditempat pertama kita berjumpa.... tak akan ada
D
Kudisini, dan mencari
F# E D
Kau disana menunggu, untuk ditemukan
F# E
untuk ditemukan
Chorus:
A E
Dan kau percaya.... tak ada yang lebih baik dari ini
D
Apanya yang bahagia.....
F# E
Takkan ada cerita dalam sebuah rahasia
A E
Lupakan saja.... dan jangan pernah kau kembali disini
D
Keringkan semua luka.... (pergilah saja...)
F# E
Berlarilah karna kau akan kulupakan
A E
Lupakan saja.... dan jangan pernah kau kembali disini
D
Keringkan semua luka.... (pergilah saja...)
F# E
Berlarilah karna kau akan kulupakan
outro:
D
Berhenti menangis dan, ini yang terbaik dan
E D
Teruslah melangkah dan, saat dunia berpaling darimu
F# E
Berlarilah karna kau akan kulupakan
outro:
Senin, 27 Juni 2011
Untuk Penjaga Hati
Aku tidak takut kalah bersinar, Karena kau membuat gelapku terang.
Aku tidak mau memberimu ruang, karena nafasmu yang membuatku hidup .
Aku tidak takut membiarkanmu bahagia dengan orang lain, Tapi aku tidak akan membiarkan kamu tidak tahu bahwa kebahagianku adalah bersamamu, Bukan dengan orang lain .
Aku tidak mau memberimu ruang, karena nafasmu yang membuatku hidup .
Aku tidak takut membiarkanmu bahagia dengan orang lain, Tapi aku tidak akan membiarkan kamu tidak tahu bahwa kebahagianku adalah bersamamu, Bukan dengan orang lain .
Rabu, 22 Juni 2011
ALASAN MENJADI DRUMMER

Bagi para drummer, artikel ini akan membuat kamu merasa bangga menjadi seorang drummer, dan semoga setelah kalian baca artikel ini, semangat mu untuk belajar akan semakin bertambah.
10 Tips Penting Seorang Drummer

Pengin jadi seorang pemain drum yang handal? Tapi kalo gak ngikutin 10 tips berikut ini gue yakin kalian kalian gak bakalan percaya diri kalo gak ngikutin tips-tips berikut ini.
Berikut adalah tips untuk menjadi seorang Drummer handal :
1.Selalu menggunakan EAR PLUG (penutup telinga) guna melindungi telinga dari kerusakan dan selalu gunakan pada saat latihan dan tampil. Sekarang banyak pemain drum yang telah mengidap penyakit tinnitus (kuping mendengung) dan sampai sekarang obatnya masih belum ada. Sayangilah pendengaran anda.
2. Biasakan menggunakan METRONOME setiap kali berlatih sehingga tempo anda senantiasa stabil.
3. Bermainlah dengan RILEKS, jangan tegang dan jangan membuang-buang tenaga, tidak ada gunanya.
4. Selalu menyiapkan STICK sendiri lebih dari satu pasang jika ingin tampil.
5. Jangan terlalu CEPAT PUAS dengan ilmu yang telah anda dapat. Cobalah menambah ilmu lagi dengan cara belajar dari guru drum yang berbeda atau dari teman anda yang lebih berpengalaman.
6.Jangan terlalu FANATIK pada satu atau dua aliran lagu saja, hal inilah yang dapat menghambat kreatifitas pemain dan membuat permainan anda menjadi monoton dan membosankan. Cobalah berbagai macam aliran musik dan usahakan anda dapat memainkan seluruh aliran musik yang ada.
7. Dalam permainan drum harus melibatkan FEEL atau dengan kata lain harus benar2 dirasakan, jangan asal pukul dan jangan pernah berpikiran bahwa semakin keras pukulan semakin bagus. Itu salah! Dan juga jangan berpikir bahwa semakin cepat anda bermain semakin hebat. Tidak juga, kekerasan dan kecepatan tidak ada sangkut pautnya dengan musikalitas.
8. Selalu berlatih dari TEMPO yang lambat dan jika sudah sangat terbiasa, tingkatkan temponya perlahan-lahan. Anda harus belajar berjalan dulu baru bisa lari.
9.DENGARKAN pada musisi lainnya, jangan hanya terfokus pada diri sendiri, dengarkan yang lain.
10.Jadilah pemain drum yang KREATIF, beri variasi pada setiap permainan drum yang anda dapat. Karena drum masih merupakan sesuatu yang 'baru', masih banyak variasi baru yang bisa anda dapatkan.Note: Untuk EAR PLUG anda dapat membelinya di apotik yang besar atau di toko yang menjual perlengakapan militer. Untuk metronome disetiap toko musi pasti ada, dan carilah yang digital.
Semoga bermanfaat yak. Kalo pengin beneran jadi Drummer profesional ya kulu ngikutin sekolah musik ajah.
RENUNGAN DI TENGAH KONSER SID&PWG
Hai!
Perkenalkan, namaku Dewa Made Cakrabuana Aristokra. Panggil saja aku Dewo, sebagaimana teman-teman sejak TK memanggilku sampai sekarang. Tahukah kamu, kemarin aku baru saja menonton konser live Superman Is Dead setelah sekian lama?
Sekian lama... ya, lama sekali!
Dan konser kemarin -konser yang kutunggu-tunggu itu-jujur saja agak membuatku sedih. Sedikit sedih ditengah kebanggaan di dada akan kebesaran Superman Is Dead sekarang. Pekan Raya Jakarta jadi saksi pertemuan kami kembali. Bagian menarik dari pertemuan kali ini -entah karena panitianya memang lugu atau bagaimana- mereka menyepanggungkan SID dengan, ehm... Pee Wee Gaskins!!!
Panitia yang sangat berani, bahkan terkesan nekat, bukan?!
Baik, ini ulasan peristiwanya!
Pertama-tama, bayangkanlah sebuah lautan manusia beratribut Outsiders memenuhi bibir panggung dengan kaos, topi, bahkan poster besar pokoknya semua berbau Superman Is Dead. Nah, dimanakah anak Dorky, para fans PWG berada? Of course tidak ditengah-tengah massa hitam-merah ini, mereka ada di belakang. Dan massa berwarna-warni ngejreng dan terlihat masih belia sekali.
And the mad time begin!
Dimulai dengan MC yang (dibayar untuk) cerewet, dimana setiap mereka menyebut kata-kata tertentu langsung disambut koor "WUU...." dari penonton, sampai pada sesi wawancara pertama untuk PWG yang jauh dari khusyuk. Bagaimana tidak, lontaran teriakan "Anj*ing lo!!!", "Turun bang*sat!!!", dan sebangsanya meluncur dengan fasih dari penonton tiap mendengar kata "Pee Wee Gaskins", "PWG" maupun "Dorky". Belum lagi lautan jari tengah yang mewabah di udara. Outsiders malam itu kompak duduk manis, memberi pesan bahwa PWG yang dipanggung itu tak layak mendapat atensi.
Pokoknya, kalau kau menjadi PeeWee malam itu, kau akan menangis dan berlari pulang. Sambil menutupi wajah!
Aku pernah punya band, kami pun pernah diteriaki atau dimaki-maki. Itu memang kehidupan wajar bagi tumbuh kembang sebuah band, apalagi yang hidup ditengah massa penuh asap rokok dan bau alkohol. Karena itu ku tahu pasti, keadaan itu akan membuat perut para personel mulas-mulas. Persis seperti saat ku diteriaki oleh para pemabuk di Peanut Bar, Kuta dulu!
Sesi wawancara Pee Wee berakhir.
Tak lama kemudian, sesi wawancara SID dimulai. Lautan manusia yang tadi duduk manis serentak berdiri. Semua bertepuk tangan. Aku juga berdiri, sumringah. Pertanyaan MC mengalir seiring jawaban dari SID, dimulai yang nyleneh sampai yang serius. Tapi sebelum meninggalkan panggung, Ari Astina alias JRX mengambil microphone dan berpesan,
Yeah...
Sebuah ancaman?
Bukan juga. Sudah bukan rahasia lagi bila PWG manggung, berbagai material akan beterbangan ke arah panggung. Semua penonton bertepuk mendengar pesan damai JRX sang orator ini. Aku pun membatin, "bijak sekali kau, JRX... penonton membutuhkan kata-kata itu!"
Tapi bahkan pesan langsung dari bibir sang idola tak bisa menempel lama di dahi pemirsa!
Begitu PWG naik panggung, massa beringas dan lupa pada aksi duduk diam mereka! Berdiri, berteriak, mengumpat, mengacungkan jari tengah. Hellyeah, meski miris, aku masih manganggap ini oke-oke saja. Tapi -sayang beribu sayang- mulai ada aksi lempar-lempar.
Hmm...
Panitia mungkin membaca bahwa suasana terlalu panas dan harus segera didinginkan. Secepatnya! Mulailah mereka menyemprot air. Aku awalnya kegirangan, berjingkrak di bawah semprotan air konser yang selalu menyenangkan sambil menari liar ala setan. Tapi ini kok makin deras, haha. Aku pun menyingkir agak ke pinggir. Ternyata semprotan itu sukses membubarkan kerumunan kesetanan secara halus. Tapi masih saja material-material beterbangan.
lagu pertama PWG berakhir...
... dan hal mencengangkan itu terjadi!!!
Aku tersenyum bangga melihat apa yang nampak di panggung saat ini...
Superman Is Dead, tiga pahlawan sejak aku masih ingusan 9 tahun lalu, muncul dari belakang panggung berasap dan berdiri di pinggir panggung. Gagah sekali! Susah payah aku mendongakkan leher agar bisa melihat mereka. Kemudian JRX dengan lantang berkata...
Yeah...
Pee Wee kembali melanjutkan bernyanyi, dan benda-benda beterbangan lagi. Aku terus mengacungkan jari tanda piss ke udara, meski orang-orang yang sibuk mengacungkan jari tengah memandang murka padaku. Aku tak peduli... karena memang itu yang ada di hatiku, itu yang ingin ku sampaikan. Sebuah jari tanda damai!
Saat asik mengacung jari, orang disebelah kiri ku -yang sejak tadi memperhatikan- mendadak bicara...
"nggak aneh kok bro. Yeah, inilah hidup sebuah band!"
Hah? Aku bingung, antara orang ini berbicara padaku, atau ia berbicara dengan dirinya sendiri.
"Ingat SID awal-awal muncul dulu?" ia bertanya retoris padaku, "bahkan lebih parah dari ini! Dilempari botol air kencing, panggungnya dibakar, dan lain-lain"
Teman disebelahnya mendengarkan, dan menyela, "Tapi PWG tu songong, bro! Tadi anak dork diluar mukulin anak kecil yang berbaju SID"
Ia senyum saja.
"Emang lo liat? Ah, gosip mah biasa. Dulu SID juga digosipin anti sama etnis Jawa, punya tatto fuck Java, kan? Tapi terbukti itu gosip doank. Kalo niat benci emang dapet aja lah alasannya"
...
Mereka berdua asik berdiskusi lagi, sementara aku sibuk dengan pikiranku. Di depan, Pee Wee Gaskins sedang menyanyikan "Dari Mata Sang Garuda" dengan latar bendera merah putih dan Garuda Pancasila. Sayangnya masih ada yang mengacungkan jari tengah.
Pikiran melayang dengan adegan flashback, awal ku berkenalan dengan Superman Is Dead...
* * * Sejak kelas satu SMP, Superman Is Dead sedang muncul-munculnya dengan album Kuta Rock City. Bahan kekasihku kala itu bercerita bahwa ayahnya disuruh membeli kaset Peterpan malah beli album Kuta Rock
! Tapi yah... perjanannya tidak mulus. Banyak yang mencibir, dari masalah etnis tadi, sampai ke mengungkit-ungkit skill.
Tapi aku kala itu terpukau. Kagum!
Mulailah aku teratur mendengarkan album ini secara intens lewat kaset tape yang legendaris. Artwork albumnya juara! Merah dengan gambar bergaya stempel hitam. Seketika lelaki di SMP 1 Negara jadi suka mengkancing kerah baju teratas dan berambut mohawk, biar mirip JRX katanya. Aku pun berusaha keras belajar lagu "Kuta Rock City", karena band ku akan membawakannya di panggung sekolah yang biasanya dipenuhi pop Bali, haha
!Banyak yang mencibir, tapi disanalah serunya. Seru menjadi pemberontak, seru punya pendirian musik dan lifestyle, serta seru menjadi minoritas.
Bagaimana tidak minoritas?
Dulu SID dicap sebagai band biang rusuh. Tiap konser selalu menyerempet bahaya. Dan kami, sekelompok anak desa tetap memberi dukungan penuh. Demi Kuta Rock City, demiEphedrine King, demi Burn for You, demi Disposable Lies, dan segala demi-demi lain. Ditengah lautan pencibir, kami pemberontak. Dan itu sangat menyenangkan. Punk dan perlawanan terhadap budaya mainstream selalu menjadi pasangan manis, bagaikan kopi dengan pisang goreng di pagi terakhir sebelum hari kiamat; anggun nan horor!
Perkenalkan, namaku Dewa Made Cakrabuana Aristokra. Panggil saja aku Dewo, sebagaimana teman-teman sejak TK memanggilku sampai sekarang. Tahukah kamu, kemarin aku baru saja menonton konser live Superman Is Dead setelah sekian lama?
Sekian lama... ya, lama sekali!
Dan konser kemarin -konser yang kutunggu-tunggu itu-jujur saja agak membuatku sedih. Sedikit sedih ditengah kebanggaan di dada akan kebesaran Superman Is Dead sekarang. Pekan Raya Jakarta jadi saksi pertemuan kami kembali. Bagian menarik dari pertemuan kali ini -entah karena panitianya memang lugu atau bagaimana- mereka menyepanggungkan SID dengan, ehm... Pee Wee Gaskins!!!
Panitia yang sangat berani, bahkan terkesan nekat, bukan?!
Baik, ini ulasan peristiwanya!
Pertama-tama, bayangkanlah sebuah lautan manusia beratribut Outsiders memenuhi bibir panggung dengan kaos, topi, bahkan poster besar pokoknya semua berbau Superman Is Dead. Nah, dimanakah anak Dorky, para fans PWG berada? Of course tidak ditengah-tengah massa hitam-merah ini, mereka ada di belakang. Dan massa berwarna-warni ngejreng dan terlihat masih belia sekali.
And the mad time begin!
Dimulai dengan MC yang (dibayar untuk) cerewet, dimana setiap mereka menyebut kata-kata tertentu langsung disambut koor "WUU...." dari penonton, sampai pada sesi wawancara pertama untuk PWG yang jauh dari khusyuk. Bagaimana tidak, lontaran teriakan "Anj*ing lo!!!", "Turun bang*sat!!!", dan sebangsanya meluncur dengan fasih dari penonton tiap mendengar kata "Pee Wee Gaskins", "PWG" maupun "Dorky". Belum lagi lautan jari tengah yang mewabah di udara. Outsiders malam itu kompak duduk manis, memberi pesan bahwa PWG yang dipanggung itu tak layak mendapat atensi.
Pokoknya, kalau kau menjadi PeeWee malam itu, kau akan menangis dan berlari pulang. Sambil menutupi wajah!
Aku pernah punya band, kami pun pernah diteriaki atau dimaki-maki. Itu memang kehidupan wajar bagi tumbuh kembang sebuah band, apalagi yang hidup ditengah massa penuh asap rokok dan bau alkohol. Karena itu ku tahu pasti, keadaan itu akan membuat perut para personel mulas-mulas. Persis seperti saat ku diteriaki oleh para pemabuk di Peanut Bar, Kuta dulu!
Sesi wawancara Pee Wee berakhir.
Tak lama kemudian, sesi wawancara SID dimulai. Lautan manusia yang tadi duduk manis serentak berdiri. Semua bertepuk tangan. Aku juga berdiri, sumringah. Pertanyaan MC mengalir seiring jawaban dari SID, dimulai yang nyleneh sampai yang serius. Tapi sebelum meninggalkan panggung, Ari Astina alias JRX mengambil microphone dan berpesan,
"...nanti jangan ada lempar-lemparan, ya. Atau kami pulang..."
Yeah...
Sebuah ancaman?
Bukan juga. Sudah bukan rahasia lagi bila PWG manggung, berbagai material akan beterbangan ke arah panggung. Semua penonton bertepuk mendengar pesan damai JRX sang orator ini. Aku pun membatin, "bijak sekali kau, JRX... penonton membutuhkan kata-kata itu!"
Tapi bahkan pesan langsung dari bibir sang idola tak bisa menempel lama di dahi pemirsa!
Begitu PWG naik panggung, massa beringas dan lupa pada aksi duduk diam mereka! Berdiri, berteriak, mengumpat, mengacungkan jari tengah. Hellyeah, meski miris, aku masih manganggap ini oke-oke saja. Tapi -sayang beribu sayang- mulai ada aksi lempar-lempar.
Hmm...
Panitia mungkin membaca bahwa suasana terlalu panas dan harus segera didinginkan. Secepatnya! Mulailah mereka menyemprot air. Aku awalnya kegirangan, berjingkrak di bawah semprotan air konser yang selalu menyenangkan sambil menari liar ala setan. Tapi ini kok makin deras, haha. Aku pun menyingkir agak ke pinggir. Ternyata semprotan itu sukses membubarkan kerumunan kesetanan secara halus. Tapi masih saja material-material beterbangan.
lagu pertama PWG berakhir...
... dan hal mencengangkan itu terjadi!!!
Aku tersenyum bangga melihat apa yang nampak di panggung saat ini...
Superman Is Dead, tiga pahlawan sejak aku masih ingusan 9 tahun lalu, muncul dari belakang panggung berasap dan berdiri di pinggir panggung. Gagah sekali! Susah payah aku mendongakkan leher agar bisa melihat mereka. Kemudian JRX dengan lantang berkata...
"...Kalian terserah berteriak atau mengacungkan jari apapun, tapi tolong jangan melempar sesuatu. Properti band kesayangan kalian juga bisa jadi korban. Hargai band mereka, biarkan mereka menjadi diri mereka sendiri. Menjadi diri sendiri itu tidak mudah, dan usaha itu harus kita hargai..."kata-kata selanjutnya tak kudengar jelas, karena tepuk tangan dan elu-elu membahana terdengar lagi. Ending orasi sang drummer dapat kutangkap sedikit...
"... jangan bikin malu kami..."
Yeah...
Pee Wee kembali melanjutkan bernyanyi, dan benda-benda beterbangan lagi. Aku terus mengacungkan jari tanda piss ke udara, meski orang-orang yang sibuk mengacungkan jari tengah memandang murka padaku. Aku tak peduli... karena memang itu yang ada di hatiku, itu yang ingin ku sampaikan. Sebuah jari tanda damai!
Saat asik mengacung jari, orang disebelah kiri ku -yang sejak tadi memperhatikan- mendadak bicara...
"nggak aneh kok bro. Yeah, inilah hidup sebuah band!"
Hah? Aku bingung, antara orang ini berbicara padaku, atau ia berbicara dengan dirinya sendiri.
"Ingat SID awal-awal muncul dulu?" ia bertanya retoris padaku, "bahkan lebih parah dari ini! Dilempari botol air kencing, panggungnya dibakar, dan lain-lain"
Teman disebelahnya mendengarkan, dan menyela, "Tapi PWG tu songong, bro! Tadi anak dork diluar mukulin anak kecil yang berbaju SID"
Ia senyum saja.
"Emang lo liat? Ah, gosip mah biasa. Dulu SID juga digosipin anti sama etnis Jawa, punya tatto fuck Java, kan? Tapi terbukti itu gosip doank. Kalo niat benci emang dapet aja lah alasannya"
...
Mereka berdua asik berdiskusi lagi, sementara aku sibuk dengan pikiranku. Di depan, Pee Wee Gaskins sedang menyanyikan "Dari Mata Sang Garuda" dengan latar bendera merah putih dan Garuda Pancasila. Sayangnya masih ada yang mengacungkan jari tengah.
Pikiran melayang dengan adegan flashback, awal ku berkenalan dengan Superman Is Dead...

![]() |
"Kuta Rock City" |
Mulailah aku teratur mendengarkan album ini secara intens lewat kaset tape yang legendaris. Artwork albumnya juara! Merah dengan gambar bergaya stempel hitam. Seketika lelaki di SMP 1 Negara jadi suka mengkancing kerah baju teratas dan berambut mohawk, biar mirip JRX katanya. Aku pun berusaha keras belajar lagu "Kuta Rock City", karena band ku akan membawakannya di panggung sekolah yang biasanya dipenuhi pop Bali, haha

Bagaimana tidak minoritas?
Dulu SID dicap sebagai band biang rusuh. Tiap konser selalu menyerempet bahaya. Dan kami, sekelompok anak desa tetap memberi dukungan penuh. Demi Kuta Rock City, demiEphedrine King, demi Burn for You, demi Disposable Lies, dan segala demi-demi lain. Ditengah lautan pencibir, kami pemberontak. Dan itu sangat menyenangkan. Punk dan perlawanan terhadap budaya mainstream selalu menjadi pasangan manis, bagaikan kopi dengan pisang goreng di pagi terakhir sebelum hari kiamat; anggun nan horor!
Bukankah perasaan berdiri tegak menantang itu juga sedang bergemuruh di dada adik-adik dorky dibelakang sana sekarang? Mereka sedang melawan arus mainstream yang benci PWG dengan datang ke arena PRJ lautan outsiders. Bagaimana aku tak respek pada orang-orang pemberontak macam ini?
Aku dulu bangga menjadi muda beda dan berbahaya. Kini, Superman Is Dead sudah besar. Tak ada lagi lemparan, hujatan saat pentas, apalagi bensin dan obor untuk menyulut panggung. Kini ada kata "outsiders" yang menjadi sahabat SID di setiap pestanya. Namun, di malam gelap dengan panggung gemerlapan ini, aku, Dewa Made Cakrabuana Aristokra, pengikut setia Superman Is Dead sejak nyaris 10 tahun lalu merasa rindu akan sesuatu.
* * *
Kesadaranku kembali ke dunia nyata, ditengah-tengah panggung megah Pekan Raya Jakarta lagi. SID memperkosa panggung dengan luarbiasa berandal. Semua berjingkat, semua sumringah, semua berdansa setan, dan aku ikut dengan mereka. Ikut kesetanan! Entah ini memang benar atau hanya perasaanku saja, orang-orang yang tadi memandangku tajam karena mengacungkan tanda piss ke udara -mungkin aku dianggap dorky- kini menari-nari liar dan menjadikan aku semacam target operasi. Kunikmati saja sambil basah kuyup.
Kuperhatikan mereka...
pantas mereka bisa membenci band lain sementara mengaku cinta SID.
Mereka baru-baru saja cinta, terbukti mereka sibuk menari liar menjadikan tubuh penonton lain sebagai samsak hanya berbekal sedikit lagu. Album Black Market Love, mereka seru berjingkat. Album Angels and Outsiders, apalagi! Namun begitu intro laguVodkabilly terdengar, mereka diam.
Giliranku beraksi!!! Sekarang!!!
Kuteriakkan liriknya sambil menari liar. Malam gelap dingin mencekam, kesepian serasa ingin berontak!!! Ini lagu yang mengawal tumbuh kembang hidupku, bahkan kapan saat JRX memukul kepala ride nya pun ku tahu pasti. Dilanjutkan dengan Kuta Rock City, kuteriakkan lagi liriknya sambil berjingkat! With the engine running fast! Seketika mereka memandangiku, orang yang mereka kira Dorky. Yeah, aku menikmati hentakkan lagu PWG, aku bahkan suka sekali lagu "Berdiri Terinjak", so fuckin what??? Dengan begitu berarti aku tak boleh mencintai SID? Atau kalau aku mencintai SID berarti harus meneriaki PWG dengan kata-kata kotor? Atau dengan membenci PWG, kalian merasa menjadi lebih "outSIDers" dari yang lain?
Ini aku, ini cintaku pada sekelompok pemuda pemabuk yang berevolusi perlahan menjadi aktivis lingkungan dan keberagaman sekarang. Lalu apa yang dilakukan "para pecinta SID"itu didepanku kini?
Jauh....
Jauh dari pesan lagu Luka Indonesia yang mereka teriakan bersama-sama. Mereka satu nusa satu bangsa namun masih saling hina. Aku kecewa, dan JRX juga kecewa. Lihat tweet-nya ini
ahh... SID...
- Mengapa kini ada orang yang mengaku cinta SID justru melempari band lain?
- Mengapa kini ada orang yang mengaku cinta SID justru menghujat band lain ditengah pentasnya?
- Tidak kah mereka belajar sesuatu dari perjalanan penuh keringat dan darah band pujaannya ini?
- Mengapa mereka justru melakukannya pada orang lain?
Kesadaranku kembali ke dunia nyata, ditengah-tengah panggung megah Pekan Raya Jakarta lagi. SID memperkosa panggung dengan luarbiasa berandal. Semua berjingkat, semua sumringah, semua berdansa setan, dan aku ikut dengan mereka. Ikut kesetanan! Entah ini memang benar atau hanya perasaanku saja, orang-orang yang tadi memandangku tajam karena mengacungkan tanda piss ke udara -mungkin aku dianggap dorky- kini menari-nari liar dan menjadikan aku semacam target operasi. Kunikmati saja sambil basah kuyup.
Kuperhatikan mereka...
pantas mereka bisa membenci band lain sementara mengaku cinta SID.
Mereka baru-baru saja cinta, terbukti mereka sibuk menari liar menjadikan tubuh penonton lain sebagai samsak hanya berbekal sedikit lagu. Album Black Market Love, mereka seru berjingkat. Album Angels and Outsiders, apalagi! Namun begitu intro laguVodkabilly terdengar, mereka diam.
Giliranku beraksi!!! Sekarang!!!
Kuteriakkan liriknya sambil menari liar. Malam gelap dingin mencekam, kesepian serasa ingin berontak!!! Ini lagu yang mengawal tumbuh kembang hidupku, bahkan kapan saat JRX memukul kepala ride nya pun ku tahu pasti. Dilanjutkan dengan Kuta Rock City, kuteriakkan lagi liriknya sambil berjingkat! With the engine running fast! Seketika mereka memandangiku, orang yang mereka kira Dorky. Yeah, aku menikmati hentakkan lagu PWG, aku bahkan suka sekali lagu "Berdiri Terinjak", so fuckin what??? Dengan begitu berarti aku tak boleh mencintai SID? Atau kalau aku mencintai SID berarti harus meneriaki PWG dengan kata-kata kotor? Atau dengan membenci PWG, kalian merasa menjadi lebih "outSIDers" dari yang lain?
Ini aku, ini cintaku pada sekelompok pemuda pemabuk yang berevolusi perlahan menjadi aktivis lingkungan dan keberagaman sekarang. Lalu apa yang dilakukan "para pecinta SID"itu didepanku kini?
Jauh....
Jauh dari pesan lagu Luka Indonesia yang mereka teriakan bersama-sama. Mereka satu nusa satu bangsa namun masih saling hina. Aku kecewa, dan JRX juga kecewa. Lihat tweet-nya ini
JRX_SID: Sama. Mudah2an aksi lempar2an itu berakhir di PRJ & ga terulang lagi RT @kkhancuteunyu: JRX, semalem kecewa sama Outsiders nya
JRX_SID: Atas alasan apapun, melempari sebuah band yg sedang manggung gak akan menjadikan kalian seorang pemberontak.
aku rindu kebersamaan kita yang dulu saat kita masih jadi minoritas. Namun apapun yang terjadi, selalu sebarkan pesan damai seperti tadi. Aku salut saat kalian berdiri gagah di pinggir panggung. Makin tinggi nada melodi gitar, maka makin lebar pula neck-nya, makin besar kejayaan, makin besar pula tantangan yang akan dihadapi. Seperti pesan kalian saat fans facebook mencapai 1 juta. Aku tau lewat lagu, tindakan, dantweet kalian sedang berusaha menularkan nilai-nilai positif.
Maju terus SID...
Untuk PWG, dorky, atau siapa saja diluar sana yang sedang memberontak arus, hormatku padamu! Teruslah berdiri terinjak hadapi hidupmu, dengan semangat berdiri tegak menantang yang tak pernah menyerah dan tak mau mengalah!
Untuk PWG, dorky, atau siapa saja diluar sana yang sedang memberontak arus, hormatku padamu! Teruslah berdiri terinjak hadapi hidupmu, dengan semangat berdiri tegak menantang yang tak pernah menyerah dan tak mau mengalah!
bagi kita sesama outSIDers, ingat lagi pesan Superman Is Dead, band yang kita banggakan bersama. Jangan bermusik dengan fasisme. Jangan buang-buang energi dengan membenci. Ayo bangun dunia di dalam perbedaan. Bhinneka Tunggal Ikka, in rock n roll ways! Resapi apa lirik yang kalian teriakkan, dan kalian akan tahu bahwa SID itu liar bagai kuda gila, nasionalis bagai burung garuda, dan cinta kedamaian bagai Mahatma Gandhi!
Salam Rock n Roll!!!
Salam Rock n Roll!!!
Sabtu, 18 Juni 2011
ALESANA

Alesana (diucapkan / ælɨs ænə / Alice-Anna) adalah sebuah band rock Amerika dari Raleigh, North Carolina. Dibentuk pada tahun 2004, kelompok ini telah merilis satu EP dan tiga album studio. Dengan penandatanganan mereka saat ini untuk Epitaph Records, band ini mencapai keberhasilan setelah debut mereka, On Frail Wings of Vanity and Wax, dengan perhatian yang tinggi tertarik pada gaya musik mereka yang secara teratur pergeseran antara musik ringan dan berat. Nama band mereka berasal dari jalan bernama Aliceanna St, yang terletak di Baltimore dan di mana kelompok berasal.
Pembentukan dan Coba ini dengan mata tertutup (2004-2005)
Meskipun anggota band pertama mulai bermain bersama di Baltimore, Maryland, Alesana resmi terbentuk pada Oktober 2004 di Raleigh, North Carolina dan didirikan oleh Shawn Milke, Patrick Thompson, Dennis Lee, Steven Tomany dan Daniel Magnuson. Nama band ini terinspirasi dari Aliceanna St, yang Shawn Milke dan Patrick Thompson hidup pada saat bermain di Baltimore, MD. Aliceanna St terletak di Fells Point, sebuah lingkungan di Baltimore. Alesana adalah band pertama untuk bergabung Tragic Hero Records pada tahun 2005, dan 3 lagu demo mereka berjudul "Apology", "Beautiful in Blue" dan "Goodbye, Goodnight For Good" yang ditampilkan di All The Tragedy Money Can Buy. Pada Mei 2005 mereka merilis debut EP mereka, Try This With Your Eyes Closed.. Alesana tur di Amerika Serikat, termasuk sebuah penampilan di Cornerstone Festival. Pada tahun yang sama Daniel Magnuson digantikan oleh Will Anderson.
On Frail Wings of Vanity and Wax (2006–2007)

Pada tahun 2006 kelompok ini menambahkan drummer baru Jeremy Bryan untuk menggantikan Will Anderson dan menambahkan gitaris / vokalis Adam Ferguson untuk lineup mereka. Mereka diikuti dengan album full-length, berhak On Frail Wings of Vanity and Wax, selama musim panas 2006. Pada akhir 2006 dan ditandatangani pada Fearless Records, yang merilis ulang LP mereka pada Maret 2007 menjadi dicampur ulasan dan merilis sebuah video musik untuk "Ambrosia". Pada tahun yang sama, lagu "Apology" dalam sebuah versi akustik adalah fitur pada rilis kompilasi, Punk Goes Acoustic 2. Kemudian pada pertengahan tahun, Steven Tomany meninggalkan band dan digantikan oleh Shane Crump yang sebelumnya bermain bass di For Your Name in Vain. Band menghadiri seluruh Warped Tour 2007 dan 2010. Pada awal 2008, On Frail Wings of Vanity and Wax memetakan di chart Billboard Heatseekers, memuncak pada # 44.
Pada tahun 2008 Alesana selesai merekam album kedua mereka, "Where Myth Fades to Legend". Album ini dirilis pada 3 Juni 2008 namun bocor pada situs torrent populer pada 25 Mei. Dimana Mitos memudar untuk Legenda juga merupakan judul headlining mereka tur dengan Sky Eats Airplane, Our Last Night, Lovehatehero, dan The Chariot. Shane Crump baru-baru ini terungkap dalam intro 4 Alesana video blog di purevolume untuk menjadi vokalis di album baru. Semua vokal perempuan dilakukan pada album band dilakukan oleh adik gitaris Shawn Milke, Melissa.
Pada 2008 Warped Tour, Shane Crump kiri sebentar karena hal-hal pribadi di rumah dan Jake Campbell (Dua Belas Gauge Valentine gitaris) menjadi mengisi sementara di-bassis. Setelah kembali Crump, Adam Ferguson dan band berpisah dan Cambell menjadi gitaris ritme.
Pada tahun 2009 Alesana tur di Festival Soundwave 2009 Australia, bermain bersama; Nine Inch Nails, Alice in Chains, Chiodos, All That Remains, New Found Glory, In Flames, Lamb Of God, Silverstein, Billy Talent, Emery, Dillinger Escape Plan , Anberlin dan Underoath. Alesana Tour bersama Drop Dead, Gorgeous, Fear Before, I Set My Friends On Fire, and Fall From Grace di Dunia Tourcraft tur akhir tahun itu.
Pada tanggal 20 Januari 2009 video musik untuk "Seduction" secara resmi dirilis dan pada 10 Maret 2009, album Punk Goes Pop 2 dirilis yang mencakup mencakup Alesana dari "What Goes Around Comes Around ..." oleh Justin Timberlake.
Alesana yang mana Mitos memudar untuk Legenda juga telah memetakan di Billboard 200 di # 96 dan di Hard Rock Album Billboard di # 13.
The Emptiness (2009-sekarang)
Pada akhir Februari, Shawn Milke Alesana mengumumkan telah mulai menulis materi baru untuk album mendatang mereka. Mereka mulai merekam album studio ketiga mereka, pada bulan Juli 2009, di Portland, Oregon, dengan produser Kris Crummett. Album ini, menurut Shawn Milke di TV Rave, akan berjudul "The Emptiness". Judul "The Emptiness itu" juga telah dikonfirmasi dalam sebuah blog pada profil Myspace band. Band ini telah membuat kemajuan mereka dalam studio dapat dilihat untuk penggemar melalui akun Twitter dan situs resmi dijalankan oleh band itu sendiri. Pada pertengahan Juli, Alesana telah edit Myspace profil mereka diedit oleh Justin Reich dengan gambar-gambar yang menurut Shawn, petunjuk ke arah tema-tema di album konsep; foto-foto acara band di denda sesuai memegang senjata berdarah di ruang ditinggalkan, dan artikel surat kabar dengan judul "Alesana Story Meluncurkan Baru Musim Dingin ini."
Shawn Milke dideklarasikan pada 19 Agustus melalui Twitter,
"It is 6:19 AM and I just finished my last scream...the record is finished..."The Emptiness" is complete...xo shawn (Ini adalah 6:19 dan aku baru saja selesai berteriak terakhir saya ... catatan selesai ..." Kekosongan "adalah lengkap ... Xo shawn)"
menyimpulkan sesi rekaman band, yang dimulai pada 10 Juli. Alesana kemudian berangkat ke North Carolina untuk beristirahat sebelum mereka mulai Vs mereka. tur mereka judul dan termasuk band The Bled, Enter Shikari, Broadway, Madina Lake, dan Asking Alexandria. Pada Vs tersebut. tur mengatur Alesana sudah termasuk dua lagu baru berjudul "To Be Scared By An Owl" dan "The Thespian". Segera setelah menyimpulkan Vs bulan panjang mereka. tur, Alesana judul "You'd Be Way Cuter in a Coffin" Tour dengan From First To Last, The Word Alive, Asking Alexandria, dan Memphis Mey Fire.
Pada tanggal 2 Oktober, Milke dan Lee mengadakan wawancara kedua dengan TheRave.tv mana mereka mengungkapkan bahwa mereka syuting video musik di musim gugur untuk satu lagu dari Kekosongan itu. Dua anggota melanjutkan untuk memberitahu Linda, pewawancara, bahwa karena basis penggemar yang besar di Meksiko dan Amerika Selatan, mereka akan merilis versi Spanyol dari 2 lagu-lagu mereka. Milke juga mengungkapkan bahwa album, Kekosongan ini, akan dirilis pada 26 Januari 2010. Band akhirnya merilis daftar lagu dan cover art untuk album baru pada tanggal 10 November di blog myspace mereka. Pada tanggal 23 November , Alesana merilis karya pertama mereka direkam off dari The Emptiness ini, "To Be Scared By An Owl" dan mulai mempromosikannya sebagai single pada minggu yang sama, mereka masuk studio untuk mulai syuting video ketiga mereka yang menurut mereka. website, adalah "The Thespian", lagu ini dirilis pada tanggal 8 Desember 2009. Pada tahun 2009, band ini memenangkan Band Hardcore / Screamo Terbaik di Atas Penghargaan Rock.
Milke mengumumkan
"Hadirin sekalian, laki-laki dan perempuan, hari ini adalah hari yang SANGAT menarik untuk Alesana! kami telah merilis versi streaming The Emptiness ini secara keseluruhan hari ini di sini di myspace! ini adalah kesempatan pertama Anda untuk mendengar cerita kita dari awal sampai akhir!
The Emptiness received a ( 2.5 / 5.0 ) by AP Magazine (www.altpress.com), a 7/10 by RockSound (www.rocksound.com), a ( 2.0 / 5.0 ) by RRR (www.reviewrinserepeat.com),and a ( 4.0 / 5.0 ) by Lexington Music Press (www.lexingtonmusicpress.com).
"
Setelah merilis video musik mereka untuk "The Thespian" pada 17 Maret, band ini menjadi kurang aktif dan mulai mempromosikan Warped Tour 2010, yang mereka mengambil bagian dalam pada akhir Juni tepat sebelum tempat pertama mereka di. Warped Tour, gitaris Jake Campbell meninggalkan band untuk bersama keluarganya, dan Alex Torres dari Greeley Estates mengambil tempat. Album debut di # 68 di Billboard 200 album membuat charting tertinggi mereka.
22 Juli 2010, Shawn Milke posting sebuah blog di website resmi mengenai keinginan Revolver untuk menulis skrip, cerita dan musik; mempertimbangkan The Emptiness. Milke melanjutkan dengan mengatakan bahwa ia selalu menulis, dan bahwa materi baru untuk album Alesana-serta bahan untuk Wake Me Up, Juliet dan Tempting Paris sudah sedang dibuat.
Kelompok ini mengumumkan tur headlining berjudul: Dua Minggu Rapuh Vanity dan Wax, di mana mereka akan melakukan debut album mereka, On Wings Rapuh Vanity dan Wax secara keseluruhan pada setiap tanggal tur tur bersama dengan menyatakan bahwa beberapa lagu tidak akan pernah dimainkan lagi setelah tur. Band ini menyatakan bahwa yang dipilih VIP akan terlibat dalam pengujian trek baru yang siap untuk dimasukkan pada album studio keempat mereka, yang akan direkam Maret 2011 dengan produser Kris Crummett pada tanggal 1 November 2010., itu comfirmed bahwa Alesana menandatangani kontrak dengan Epitaph Records. Band ini baru-baru ini masuk studio untuk mulai merekam album keempat mereka. Namun, band yang tercantum pada halaman Facebook mereka bahwa, meskipun mereka sudah berjudul album, mereka tidak akan mengungkapkan judul dulu.
Anggota
Saat ini anggota
Jeremy Bryan - Drum (sejak 2005)
Shane Crump - Bass Backing Vocal, (sejak 2008)
Dennis Lee - Clean Vokal, Ritme Gitar, piano (sejak 2004)
Shawn Milke - Vokal Scream (sejak 2004)
Patrick "Peezee" Thompson - Lead Guitar (sejak 2004)
Alex Torres - Lead Guitar (sejak 2010)
Mantan anggota
Adam "Huckleberry" Ferguson - Gitar backing vocal, (2005-2008)
Jake Campbell - Gitar (2008-2010) Lead Bass (2008)
Steven Tomany - Bass (2004-2007)
Will Anderson - Drum (2005)
Daniel Magnuson - drum (2004-2005)
Discography
Studio albums
On Frail Wings of Vanity and Wax
Where Myth Fades to Legend (2008)
The Emptiness (2010)
TBA (2011)
EPs
Try This with Your Eyes Closed (2005, Tragic Hero, reissued on Fearless)
Videography
Ambrosia (2007)
Seduction (2008)
The Thespian (2010)
Langganan:
Postingan (Atom)