Senin, 27 Juni 2011

Untuk Penjaga Hati

Aku tidak takut kalah bersinar, Karena kau membuat gelapku terang.
Aku tidak mau memberimu ruang, karena nafasmu yang membuatku hidup .
Aku tidak takut membiarkanmu bahagia dengan orang lain, Tapi aku tidak akan membiarkan kamu tidak tahu bahwa kebahagianku adalah bersamamu, Bukan dengan orang lain .

Rabu, 22 Juni 2011

ALASAN MENJADI DRUMMER




Bagi para drummer, artikel ini akan membuat kamu merasa bangga menjadi seorang drummer, dan semoga setelah kalian baca artikel ini, semangat mu untuk belajar akan semakin bertambah.



  • Satu-satunya instrument musik yang paling cepat menghilangkan stress.Dijamin!!

  • Satu-satunya alat musik yang tetap walaupun mati lampu.

  • Tidak sempat lari pagi? Bermainlah drum selama 20 menit non stop (yang semangat)!

  • Dengan melihat drumnya saja seseorang dapat mengetahui band yang akan tampil.

  • Jika tidak ada drum dipanggung maka orang beranggapan bahwa tidak ada band.

  • Instrument musik yang paling dapat mencerminkan sifat seseorang (di lihat dari permainan dan setup drumnya).

  • Instrument musik yang paling atraktif. Orang lebih suka melihat pemain drum ketimbang pemain gitar, bass keyboard dll (sorry). (Sssstt… bahkan gitaris mengakuinya)

  • Sebuah instrument musik yang dapat melatih koordinasi tubuh secara menyeluruh.

  • Jika tidak ada drum, lagu yang dimainkan tidak akan terasa

  • Drum adalah alat musik yang paling menyenangkan untuk di mainkan.


  • 10 Tips Penting Seorang Drummer


    Pengin jadi seorang pemain drum yang handal? Tapi kalo gak ngikutin 10 tips berikut ini gue yakin kalian kalian gak bakalan percaya diri kalo gak ngikutin tips-tips berikut ini.

    Berikut adalah tips untuk menjadi seorang Drummer handal :

    1.Selalu menggunakan EAR PLUG (penutup telinga) guna melindungi telinga dari kerusakan dan selalu gunakan pada saat latihan dan tampil. Sekarang banyak pemain drum yang telah mengidap penyakit tinnitus (kuping mendengung) dan sampai sekarang obatnya masih belum ada. Sayangilah pendengaran anda.
    2. Biasakan menggunakan METRONOME setiap kali berlatih sehingga tempo anda senantiasa stabil.
    3. Bermainlah dengan RILEKS, jangan tegang dan jangan membuang-buang tenaga, tidak ada gunanya.
    4. Selalu menyiapkan STICK sendiri lebih dari satu pasang jika ingin tampil.
    5. Jangan terlalu CEPAT PUAS dengan ilmu yang telah anda dapat. Cobalah menambah ilmu lagi dengan cara belajar dari guru drum yang berbeda atau dari teman anda yang lebih berpengalaman.
    6.Jangan terlalu FANATIK pada satu atau dua aliran lagu saja, hal inilah yang dapat menghambat kreatifitas pemain dan membuat permainan anda menjadi monoton dan membosankan. Cobalah berbagai macam aliran musik dan usahakan anda dapat memainkan seluruh aliran musik yang ada.
    7. Dalam permainan drum harus melibatkan FEEL atau dengan kata lain harus benar2 dirasakan, jangan asal pukul dan jangan pernah berpikiran bahwa semakin keras pukulan semakin bagus. Itu salah! Dan juga jangan berpikir bahwa semakin cepat anda bermain semakin hebat. Tidak juga, kekerasan dan kecepatan tidak ada sangkut pautnya dengan musikalitas.
    8. Selalu berlatih dari TEMPO yang lambat dan jika sudah sangat terbiasa, tingkatkan temponya perlahan-lahan. Anda harus belajar berjalan dulu baru bisa lari.
    9.DENGARKAN pada musisi lainnya, jangan hanya terfokus pada diri sendiri, dengarkan yang lain.
    10.Jadilah pemain drum yang KREATIF, beri variasi pada setiap permainan drum yang anda dapat. Karena drum masih merupakan sesuatu yang 'baru', masih banyak variasi baru yang bisa anda dapatkan.Note: Untuk EAR PLUG anda dapat membelinya di apotik yang besar atau di toko yang menjual perlengakapan militer. Untuk metronome disetiap toko musi pasti ada, dan carilah yang digital.

    Semoga bermanfaat yak. Kalo pengin beneran jadi Drummer profesional ya kulu ngikutin sekolah musik ajah.

    RENUNGAN DI TENGAH KONSER SID&PWG

    Hai!
    Perkenalkan, namaku Dewa Made Cakrabuana Aristokra. Panggil saja aku Dewo, sebagaimana teman-teman sejak TK memanggilku sampai sekarang. Tahukah kamu, kemarin aku baru saja menonton konser live Superman Is Dead setelah sekian lama?

    Sekian lama... ya, lama sekali!
    Dan konser kemarin -konser yang kutunggu-tunggu itu-jujur saja agak membuatku sedih. Sedikit sedih ditengah kebanggaan di dada akan kebesaran Superman Is Dead sekarang. Pekan Raya Jakarta jadi saksi pertemuan kami kembali. Bagian menarik dari pertemuan kali ini -entah karena panitianya memang lugu atau bagaimana- mereka menyepanggungkan SID dengan, ehm... Pee Wee Gaskins!!!
    Panitia yang sangat berani, bahkan terkesan nekat, bukan?!


    Baik, ini ulasan peristiwanya!
    Pertama-tama, bayangkanlah sebuah lautan manusia beratribut Outsiders memenuhi bibir panggung dengan kaos, topi, bahkan poster besar pokoknya semua berbau Superman Is Dead. Nah, dimanakah anak Dorky, para fans PWG berada? Of course tidak ditengah-tengah massa hitam-merah ini, mereka ada di belakang. Dan massa berwarna-warni ngejreng dan terlihat masih belia sekali.

    And the mad time begin!
    Dimulai dengan MC yang (dibayar untuk) cerewet, dimana setiap mereka menyebut kata-kata tertentu langsung disambut koor "WUU...." dari penonton, sampai pada sesi wawancara pertama untuk PWG yang jauh dari khusyuk. Bagaimana tidak, lontaran teriakan "Anj*ing lo!!!""Turun bang*sat!!!", dan sebangsanya meluncur dengan fasih dari penonton tiap mendengar kata "Pee Wee Gaskins""PWG" maupun "Dorky". Belum lagi lautan jari tengah yang mewabah di udara. Outsiders malam itu kompak duduk manis, memberi pesan bahwa PWG yang dipanggung itu tak layak mendapat atensi.

    Pokoknya, kalau kau menjadi PeeWee malam itu, kau akan menangis dan berlari pulang. Sambil menutupi wajah!

    Aku pernah punya band, kami pun pernah diteriaki atau dimaki-maki. Itu memang kehidupan wajar bagi tumbuh kembang sebuah band, apalagi yang hidup ditengah massa penuh asap rokok dan bau alkohol. Karena itu ku tahu pasti, keadaan itu akan membuat perut para personel mulas-mulas. Persis seperti saat ku diteriaki oleh para pemabuk di Peanut Bar, Kuta dulu!

    Sesi wawancara Pee Wee berakhir.
    Tak lama kemudian, sesi wawancara SID dimulai. Lautan manusia yang tadi duduk manis serentak berdiri. Semua bertepuk tangan. Aku juga berdiri, sumringah. Pertanyaan MC mengalir seiring jawaban dari SID, dimulai yang nyleneh sampai yang serius. Tapi sebelum meninggalkan panggung, Ari Astina alias JRX mengambil microphone dan berpesan,


    "...nanti jangan ada lempar-lemparan, ya. Atau kami pulang..."

    Yeah... 
    Sebuah ancaman?
    Bukan juga. Sudah bukan rahasia lagi bila PWG manggung, berbagai material akan beterbangan ke arah panggung. Semua penonton bertepuk mendengar pesan damai JRX sang orator ini. Aku pun membatin, "bijak sekali kau, JRX... penonton membutuhkan kata-kata itu!"

    Tapi bahkan pesan langsung dari bibir sang idola tak bisa menempel lama di dahi pemirsa!

    Begitu PWG naik panggung, massa beringas dan lupa pada aksi duduk diam mereka! Berdiri, berteriak, mengumpat, mengacungkan jari tengah. Hellyeah, meski miris, aku masih manganggap ini oke-oke saja. Tapi -sayang beribu sayang-
     mulai ada aksi lempar-lempar.

    Hmm...
    Panitia mungkin membaca bahwa suasana terlalu panas dan harus segera didinginkan. Secepatnya! Mulailah mereka menyemprot air. Aku awalnya kegirangan, berjingkrak di bawah semprotan air konser yang selalu menyenangkan sambil menari liar ala setan. Tapi ini kok makin deras, haha. Aku pun menyingkir agak ke pinggir. Ternyata semprotan itu sukses membubarkan kerumunan kesetanan secara halus. Tapi masih saja material-material beterbangan.

    lagu pertama PWG berakhir...
    ... dan hal mencengangkan itu terjadi!!!

    Aku tersenyum bangga melihat apa yang nampak di panggung saat ini...
    Superman Is Dead, tiga pahlawan sejak aku masih ingusan 9 tahun lalu, muncul dari belakang panggung berasap dan berdiri di pinggir panggung. Gagah sekali! Susah payah aku mendongakkan leher agar bisa melihat mereka. Kemudian JRX dengan lantang berkata...

    "...Kalian terserah berteriak atau mengacungkan jari apapun, tapi tolong jangan melempar sesuatu. Properti band kesayangan kalian juga bisa jadi korban. Hargai band mereka, biarkan mereka menjadi diri mereka sendiri. Menjadi diri sendiri itu tidak mudah, dan usaha itu harus kita hargai..."
    kata-kata selanjutnya tak kudengar jelas, karena tepuk tangan dan elu-elu membahana terdengar lagi. Ending orasi sang drummer dapat kutangkap sedikit...
    "... jangan bikin malu kami..."

    Yeah...
    Pee Wee kembali melanjutkan bernyanyi, dan benda-benda beterbangan lagi. Aku terus mengacungkan jari tanda piss ke udara, meski orang-orang yang sibuk mengacungkan jari tengah memandang murka padaku. Aku tak peduli... karena memang itu yang ada di hatiku, itu yang ingin ku sampaikan. Sebuah jari tanda damai!

    Saat asik mengacung jari, orang disebelah kiri ku -yang sejak tadi memperhatikan- mendadak bicara...

    "nggak aneh kok bro. Yeah, inilah hidup sebuah band!"
    Hah? Aku bingung, antara orang ini berbicara padaku, atau ia berbicara dengan dirinya sendiri.
    "Ingat SID awal-awal muncul dulu?" ia bertanya retoris padaku, "bahkan lebih parah dari ini! Dilempari botol air kencing, panggungnya dibakar, dan lain-lain"

    Teman disebelahnya mendengarkan, dan menyela, "Tapi PWG tu songong, bro! Tadi anak dork diluar mukulin anak kecil yang berbaju SID"
    Ia senyum saja.
    "Emang lo liat? Ah, gosip mah biasa. Dulu SID juga digosipin anti sama etnis Jawa, punya tatto fuck Java, kan? Tapi terbukti itu gosip doank. Kalo niat benci emang dapet aja lah alasannya"
    ...
    Mereka berdua asik berdiskusi lagi, sementara aku sibuk dengan pikiranku. Di depan, Pee Wee Gaskins sedang menyanyikan "Dari Mata Sang Garuda" dengan latar bendera merah putih dan Garuda Pancasila. Sayangnya masih ada yang mengacungkan jari tengah.

    Pikiran melayang dengan adegan flashback, awal ku berkenalan dengan Superman Is Dead...


    * * *
    Sejak kelas satu SMP, Superman Is Dead sedang muncul-munculnya dengan album Kuta Rock City. Bahan kekasihku kala itu bercerita bahwa ayahnya disuruh membeli kaset Peterpan malah beli album Kuta Rock  ! Tapi yah... perjanannya tidak mulus. Banyak yang mencibir, dari masalah etnis tadi, sampai ke mengungkit-ungkit skill.

    "Kuta Rock City"
    Tapi aku kala itu terpukau. Kagum!
    Mulailah aku teratur mendengarkan album ini secara intens lewat kaset tape yang legendaris. Artwork albumnya juara! Merah dengan gambar bergaya stempel hitam. Seketika lelaki di SMP 1 Negara jadi suka mengkancing kerah baju teratas dan berambut mohawk, biar mirip JRX katanya. Aku pun berusaha keras belajar lagu "Kuta Rock City", karena band ku akan membawakannya di panggung sekolah yang biasanya dipenuhi pop Bali, haha  !Banyak yang mencibir, tapi disanalah serunya. Seru menjadi pemberontak, seru punya pendirian musik dan lifestyle, serta seru menjadi minoritas.

    Bagaimana tidak minoritas?
    Dulu SID dicap sebagai band biang rusuh. Tiap konser selalu menyerempet bahaya. Dan kami, sekelompok anak desa tetap memberi dukungan penuh. Demi Kuta Rock City, demiEphedrine King, demi Burn for You, demi Disposable Lies, dan segala demi-demi lain. Ditengah lautan pencibir, kami pemberontak. Dan itu sangat menyenangkan. Punk dan perlawanan terhadap budaya mainstream selalu menjadi pasangan manis, bagaikan kopi dengan pisang goreng di pagi terakhir sebelum hari kiamat; 
    anggun nan horor!

    Bukankah perasaan berdiri tegak menantang itu juga sedang bergemuruh di dada adik-adik dorky dibelakang sana sekarang? Mereka sedang melawan arus mainstream yang benci PWG dengan datang ke arena PRJ lautan outsiders. Bagaimana aku tak respek pada orang-orang pemberontak macam ini?
    Aku dulu bangga menjadi muda beda dan berbahaya. Kini, Superman Is Dead sudah besar. Tak ada lagi lemparan, hujatan saat pentas, apalagi bensin dan obor untuk menyulut panggung. Kini ada kata "outsiders" yang menjadi sahabat SID di setiap pestanya. Namun, di malam gelap dengan panggung gemerlapan ini, aku, Dewa Made Cakrabuana Aristokra, pengikut setia Superman Is Dead sejak nyaris 10 tahun lalu merasa rindu akan sesuatu.
    • Mengapa kini ada orang yang mengaku cinta SID justru melempari band lain?
    • Mengapa kini ada orang yang mengaku cinta SID justru menghujat band lain ditengah pentasnya?
    • Tidak kah mereka belajar sesuatu dari perjalanan penuh keringat dan darah band pujaannya ini?
    • Mengapa mereka justru melakukannya pada orang lain?
    Aku bingung...


    * * *

    Kesadaranku kembali ke dunia nyata, ditengah-tengah panggung megah Pekan Raya Jakarta lagi. SID memperkosa panggung dengan luarbiasa berandal. Semua berjingkat, semua sumringah, semua berdansa setan, dan aku ikut dengan mereka. Ikut kesetanan! Entah ini memang benar atau hanya perasaanku saja, orang-orang yang tadi memandangku tajam karena mengacungkan tanda piss ke udara -mungkin aku dianggap dorky-
     kini menari-nari liar dan menjadikan aku semacam target operasi. Kunikmati saja sambil basah kuyup.
    Kuperhatikan mereka...
    pantas mereka bisa membenci band lain sementara mengaku cinta SID.

    Mereka baru-baru saja cinta, terbukti mereka sibuk menari liar menjadikan tubuh penonton lain sebagai samsak hanya berbekal sedikit lagu. Album Black Market Love, mereka seru berjingkat. Album Angels and Outsiders, apalagi! Namun begitu intro laguVodkabilly terdengar, mereka diam.

    Giliranku beraksi!!! Sekarang!!!

    Kuteriakkan liriknya sambil menari liar. Malam gelap dingin mencekam, kesepian serasa ingin berontak!!! Ini lagu yang mengawal tumbuh kembang hidupku, bahkan kapan saat JRX memukul kepala ride nya pun ku tahu pasti. Dilanjutkan dengan Kuta Rock City, kuteriakkan lagi liriknya sambil berjingkat! With the engine running fast! Seketika mereka memandangiku, orang yang mereka kira Dorky. Yeah, aku menikmati hentakkan lagu PWG, aku bahkan suka sekali lagu "Berdiri Terinjak"so fuckin what??? Dengan begitu berarti aku tak boleh mencintai SID? Atau kalau aku mencintai SID berarti harus meneriaki PWG dengan kata-kata kotor? Atau dengan membenci PWG, kalian merasa menjadi lebih "outSIDers" dari yang lain?

    Ini aku, ini cintaku pada sekelompok pemuda pemabuk yang berevolusi perlahan menjadi aktivis lingkungan dan keberagaman sekarang. Lalu apa yang dilakukan "para pecinta SID"itu didepanku kini?
    Jauh....

    Jauh dari pesan lagu Luka Indonesia yang mereka teriakan bersama-sama. Mereka satu nusa satu bangsa namun masih saling hina. Aku kecewa, dan JRX juga kecewa. Lihat tweet-nya ini
    JRX_SID: Sama. Mudah2an aksi lempar2an itu berakhir di PRJ & ga terulang lagi RT @kkhancuteunyu: JRX, semalem kecewa sama Outsiders nya 
    JRX_SID: Atas alasan apapun, melempari sebuah band yg sedang manggung gak akan menjadikan kalian seorang pemberontak.

    ahh... SID...
    aku rindu kebersamaan kita yang dulu saat kita masih jadi minoritas. Namun apapun yang terjadi, selalu sebarkan pesan damai seperti tadi. Aku salut saat kalian berdiri gagah di pinggir panggung. Makin tinggi nada melodi gitar, maka makin lebar pula neck-nya, makin besar kejayaan, makin besar pula tantangan yang akan dihadapi. Seperti pesan kalian saat fans facebook mencapai 1 juta. Aku tau lewat lagu, tindakan, dantweet kalian sedang berusaha menularkan nilai-nilai positif.
    Maju terus SID...
    Untuk PWG, dorky, atau siapa saja diluar sana yang sedang memberontak arus, hormatku padamu! Teruslah berdiri terinjak hadapi hidupmu, dengan semangat berdiri tegak menantang yang tak pernah menyerah dan tak mau mengalah!
    bagi kita sesama outSIDers, ingat lagi pesan Superman Is Dead, band yang kita banggakan bersama. Jangan bermusik dengan fasisme. Jangan buang-buang energi dengan membenci. Ayo bangun dunia di dalam perbedaan. Bhinneka Tunggal Ikka, in rock n roll ways! Resapi apa lirik yang kalian teriakkan, dan kalian akan tahu bahwa SID itu liar bagai kuda gila, nasionalis bagai burung garuda, dan cinta kedamaian bagai Mahatma Gandhi!

    Salam Rock n Roll!!!

    Sabtu, 18 Juni 2011

    ALESANA




    Alesana (diucapkan / ælɨs ænə / Alice-Anna) adalah sebuah band rock Amerika dari Raleigh, North Carolina. Dibentuk pada tahun 2004, kelompok ini telah merilis satu EP dan tiga album studio. Dengan penandatanganan mereka saat ini untuk Epitaph Records, band ini mencapai keberhasilan setelah debut mereka, On Frail Wings of Vanity and Wax, dengan perhatian yang tinggi tertarik pada gaya musik mereka yang secara teratur pergeseran antara musik ringan dan berat. Nama band mereka berasal dari jalan bernama Aliceanna St, yang terletak di Baltimore dan di mana kelompok berasal.

    Pembentukan dan Coba ini dengan mata tertutup (2004-2005)

    Meskipun anggota band pertama mulai bermain bersama di Baltimore, Maryland, Alesana resmi terbentuk pada Oktober 2004 di Raleigh, North Carolina dan didirikan oleh Shawn Milke, Patrick Thompson, Dennis Lee, Steven Tomany dan Daniel Magnuson. Nama band ini terinspirasi dari Aliceanna St, yang Shawn Milke dan Patrick Thompson hidup pada saat bermain di Baltimore, MD. Aliceanna St terletak di Fells Point, sebuah lingkungan di Baltimore. Alesana adalah band pertama untuk bergabung Tragic Hero Records pada tahun 2005, dan 3 lagu demo mereka berjudul "Apology", "Beautiful in Blue" dan "Goodbye, Goodnight For Good" yang ditampilkan di All The Tragedy Money Can Buy. Pada Mei 2005 mereka merilis debut EP mereka, Try This With Your Eyes Closed.. Alesana tur di Amerika Serikat, termasuk sebuah penampilan di Cornerstone Festival. Pada tahun yang sama Daniel Magnuson digantikan oleh Will Anderson.

    On Frail Wings of Vanity and Wax (2006–2007)

    Pada tahun 2006 kelompok ini menambahkan drummer baru Jeremy Bryan untuk menggantikan Will Anderson dan menambahkan gitaris / vokalis Adam Ferguson untuk lineup mereka. Mereka diikuti dengan album full-length, berhak On Frail Wings of Vanity and Wax, selama musim panas 2006. Pada akhir 2006 dan ditandatangani pada Fearless Records, yang merilis ulang LP mereka pada Maret 2007 menjadi dicampur ulasan dan merilis sebuah video musik untuk "Ambrosia". Pada tahun yang sama, lagu "Apology" dalam sebuah versi akustik adalah fitur pada rilis kompilasi, Punk Goes Acoustic 2. Kemudian pada pertengahan tahun, Steven Tomany meninggalkan band dan digantikan oleh Shane Crump yang sebelumnya bermain bass di For Your Name in Vain. Band menghadiri seluruh Warped Tour 2007 dan 2010. Pada awal 2008, On Frail Wings of Vanity and Wax memetakan di chart Billboard Heatseekers, memuncak pada # 44.

    Pada tahun 2008 Alesana selesai merekam album kedua mereka, "Where Myth Fades to Legend". Album ini dirilis pada 3 Juni 2008 namun bocor pada situs torrent populer pada 25 Mei. Dimana Mitos memudar untuk Legenda juga merupakan judul headlining mereka tur dengan Sky Eats Airplane, Our Last Night, Lovehatehero, dan The Chariot. Shane Crump baru-baru ini terungkap dalam intro 4 Alesana video blog di purevolume untuk menjadi vokalis di album baru. Semua vokal perempuan dilakukan pada album band dilakukan oleh adik gitaris Shawn Milke, Melissa.

    Pada 2008 Warped Tour, Shane Crump kiri sebentar karena hal-hal pribadi di rumah dan Jake Campbell (Dua Belas Gauge Valentine gitaris) menjadi mengisi sementara di-bassis. Setelah kembali Crump, Adam Ferguson dan band berpisah dan Cambell menjadi gitaris ritme.

    Pada tahun 2009 Alesana tur di Festival Soundwave 2009 Australia, bermain bersama; Nine Inch Nails, Alice in Chains, Chiodos, All That Remains, New Found Glory, In Flames, Lamb Of God, Silverstein, Billy Talent, Emery, Dillinger Escape Plan , Anberlin dan Underoath. Alesana Tour bersama Drop Dead, Gorgeous, Fear Before, I Set My Friends On Fire, and Fall From Grace di Dunia Tourcraft tur akhir tahun itu.

    Pada tanggal 20 Januari 2009 video musik untuk "Seduction" secara resmi dirilis dan pada 10 Maret 2009, album Punk Goes Pop 2 dirilis yang mencakup mencakup Alesana dari "What Goes Around Comes Around ..." oleh Justin Timberlake.

    Alesana yang mana Mitos memudar untuk Legenda juga telah memetakan di Billboard 200 di # 96 dan di Hard Rock Album Billboard di # 13.

    The Emptiness (2009-sekarang)

    Pada akhir Februari, Shawn Milke Alesana mengumumkan telah mulai menulis materi baru untuk album mendatang mereka. Mereka mulai merekam album studio ketiga mereka, pada bulan Juli 2009, di Portland, Oregon, dengan produser Kris Crummett. Album ini, menurut Shawn Milke di TV Rave, akan berjudul "The Emptiness". Judul "The Emptiness itu" juga telah dikonfirmasi dalam sebuah blog pada profil Myspace band. Band ini telah membuat kemajuan mereka dalam studio dapat dilihat untuk penggemar melalui akun Twitter dan situs resmi dijalankan oleh band itu sendiri. Pada pertengahan Juli, Alesana telah edit Myspace profil mereka diedit oleh Justin Reich dengan gambar-gambar yang menurut Shawn, petunjuk ke arah tema-tema di album konsep; foto-foto acara band di denda sesuai memegang senjata berdarah di ruang ditinggalkan, dan artikel surat kabar dengan judul "Alesana Story Meluncurkan Baru Musim Dingin ini."

    Shawn Milke dideklarasikan pada 19 Agustus melalui Twitter,

    "It is 6:19 AM and I just finished my last scream...the record is finished..."The Emptiness" is complete...xo shawn (Ini adalah 6:19 dan aku baru saja selesai berteriak terakhir saya ... catatan selesai ..." Kekosongan "adalah lengkap ... Xo shawn)"

    menyimpulkan sesi rekaman band, yang dimulai pada 10 Juli. Alesana kemudian berangkat ke North Carolina untuk beristirahat sebelum mereka mulai Vs mereka. tur mereka judul dan termasuk band The Bled, Enter Shikari, Broadway, Madina Lake, dan Asking Alexandria. Pada Vs tersebut. tur mengatur Alesana sudah termasuk dua lagu baru berjudul "To Be Scared By An Owl" dan "The Thespian". Segera setelah menyimpulkan Vs bulan panjang mereka. tur, Alesana judul "You'd Be Way Cuter in a Coffin" Tour dengan From First To Last, The Word Alive, Asking Alexandria, dan Memphis Mey Fire.

    Pada tanggal 2 Oktober, Milke dan Lee mengadakan wawancara kedua dengan TheRave.tv mana mereka mengungkapkan bahwa mereka syuting video musik di musim gugur untuk satu lagu dari Kekosongan itu. Dua anggota melanjutkan untuk memberitahu Linda, pewawancara, bahwa karena basis penggemar yang besar di Meksiko dan Amerika Selatan, mereka akan merilis versi Spanyol dari 2 lagu-lagu mereka. Milke juga mengungkapkan bahwa album, Kekosongan ini, akan dirilis pada 26 Januari 2010. Band akhirnya merilis daftar lagu dan cover art untuk album baru pada tanggal 10 November di blog myspace mereka. Pada tanggal 23 November , Alesana merilis karya pertama mereka direkam off dari The Emptiness ini, "To Be Scared By An Owl" dan mulai mempromosikannya sebagai single pada minggu yang sama, mereka masuk studio untuk mulai syuting video ketiga mereka yang menurut mereka. website, adalah "The Thespian", lagu ini dirilis pada tanggal 8 Desember 2009. Pada tahun 2009, band ini memenangkan Band Hardcore / Screamo Terbaik di Atas Penghargaan Rock.

    Milke mengumumkan
    "Hadirin sekalian, laki-laki dan perempuan, hari ini adalah hari yang SANGAT menarik untuk Alesana! kami telah merilis versi streaming The Emptiness ini secara keseluruhan hari ini di sini di myspace! ini adalah kesempatan pertama Anda untuk mendengar cerita kita dari awal sampai akhir!

    The Emptiness received a ( 2.5 / 5.0 ) by AP Magazine (www.altpress.com), a 7/10 by RockSound (www.rocksound.com), a ( 2.0 / 5.0 ) by RRR (www.reviewrinserepeat.com),and a ( 4.0 / 5.0 ) by Lexington Music Press (www.lexingtonmusicpress.com).
    "

    Setelah merilis video musik mereka untuk "The Thespian" pada 17 Maret, band ini menjadi kurang aktif dan mulai mempromosikan Warped Tour 2010, yang mereka mengambil bagian dalam pada akhir Juni tepat sebelum tempat pertama mereka di. Warped Tour, gitaris Jake Campbell meninggalkan band untuk bersama keluarganya, dan Alex Torres dari Greeley Estates mengambil tempat. Album debut di # 68 di Billboard 200 album membuat charting tertinggi mereka.

    22 Juli 2010, Shawn Milke posting sebuah blog di website resmi mengenai keinginan Revolver untuk menulis skrip, cerita dan musik; mempertimbangkan The Emptiness. Milke melanjutkan dengan mengatakan bahwa ia selalu menulis, dan bahwa materi baru untuk album Alesana-serta bahan untuk Wake Me Up, Juliet dan Tempting Paris sudah sedang dibuat.

    Kelompok ini mengumumkan tur headlining berjudul: Dua Minggu Rapuh Vanity dan Wax, di mana mereka akan melakukan debut album mereka, On Wings Rapuh Vanity dan Wax secara keseluruhan pada setiap tanggal tur tur bersama dengan menyatakan bahwa beberapa lagu tidak akan pernah dimainkan lagi setelah tur. Band ini menyatakan bahwa yang dipilih VIP akan terlibat dalam pengujian trek baru yang siap untuk dimasukkan pada album studio keempat mereka, yang akan direkam Maret 2011 dengan produser Kris Crummett pada tanggal 1 November 2010., itu comfirmed bahwa Alesana menandatangani kontrak dengan Epitaph Records. Band ini baru-baru ini masuk studio untuk mulai merekam album keempat mereka. Namun, band yang tercantum pada halaman Facebook mereka bahwa, meskipun mereka sudah berjudul album, mereka tidak akan mengungkapkan judul dulu.

    Anggota

    Saat ini anggota

    Jeremy Bryan - Drum (sejak 2005)
    Shane Crump - Bass Backing Vocal, (sejak 2008)
    Dennis Lee - Clean Vokal, Ritme Gitar, piano (sejak 2004)
    Shawn Milke - Vokal Scream (sejak 2004)
    Patrick "Peezee" Thompson - Lead Guitar (sejak 2004)
    Alex Torres - Lead Guitar (sejak 2010)

    Mantan anggota

    Adam "Huckleberry" Ferguson - Gitar backing vocal, (2005-2008)
    Jake Campbell - Gitar (2008-2010) Lead Bass (2008)
    Steven Tomany - Bass (2004-2007)
    Will Anderson - Drum (2005)
    Daniel Magnuson - drum (2004-2005)

    Discography

    Studio albums

    On Frail Wings of Vanity and Wax
    Where Myth Fades to Legend (2008)
    The Emptiness (2010)
    TBA (2011)

    EPs

    Try This with Your Eyes Closed (2005, Tragic Hero, reissued on Fearless)

    Videography

    Ambrosia (2007)
    Seduction (2008)
    The Thespian (2010)

    Rabu, 15 Juni 2011

    #anniversary4PWG

    1. 5 thn yg lalu gw keluar dr band yg gw bentuk 10 taun yg lalu, The Side Project

    2. 5 thn di TSP membawa gw ke org2 yg akhirnya gw temui lagi di tahun2 kedepannya
    3. di TSP gw bareng org2 yg skrg sukses di bandnya masing2; March, 2steps north, Teenage Death Star, Failing Forward, Kuro!
    4. belajar byk ttg managing your own band & dealing with media people di TSP
    5. gw keluar dr TSP 2006 krn "perang ego" disana, dan waktu itu gw lg di Singapur hampir sebulan
    6. pulang dr Singapur gw ngerasa gak punya tmn, krn waktu itu gw abis diadu domba sm temen sndiri gara2 mslh simpel: cewe
    gw heran, dari smp gw terkenal sering masalah gara2 cewe, entah itu deket sm cewe orang, deket sm banyak cewe sebelum akhirnya beneran pacaran, atau apalah, tp ada aja org tolol yg blg gw gay
    7. akhirnya gw ngabisin hari2 gw sm sahabat gw, kebetulan rumahnya deket, dan dia cewe (jadi betah main lama2)
    8. si sahabat gw yg half-australian ini yg akhirnya bikin gw semangat lg, dan akhirnya ngenalin gw ke @sherinamunaf
    9. gw sempet jd session player @sherinamunaf yg secara gak langsung ngasih gw pelajaran banyak ttg industri
    gw jg appear di videoklip pertama dia (versi udah gede) bareng Abdee Slank di single 'sendiri'
    10. suatu hari, akhirnya gw ngerekam lagu distudio, lagu itu buat sahabat gw, dan judulnya Here Up On The Attic
    11. Here Up On The Attic adalah lagu pertama yg gw bikin format band setelah keluar dr TSP
    12. gw rekam bass, gitar, synth, drum, dan vokal sendiri di lagu Here Up On The Attic
    13. gw inget sampe studio operatornya nanya "yg lain mana?" "engga, gw sendiri" "knp lo? ga punya temen? hahaha" "......"
    14. setelah lagu itu gw kasih sahabat gw, akhirnya gw pacaran sama sahabat gw itu hehe
    penggalan "just a hug and the company of being there is already enough for me" itu diambil dari diary dia waktu itu
    15. lalu dia bilang "kenapa km gak jadiin ini band aja?" gw inget bilang "ga ah males punya band lagi"
    16. pada waktu itu gw lebih nyaman bantu2 temen gw, males bikin band lg, waktu itu gw bantuin Killing Me Inside
    kalo salah satu dari gitaris mereka gabisa manggung, gw yg gantiin (waktu itu formasinya masih Josaphat & Raka) 
    17. ketemu tmn2 lama gw di sebuah venue waktu gw manggung brg Killms dan gw dgr mrk nanya gini "masih aja lo main sm dochi"
    18. dari situ gw lgsg kepikiran utk bikin proyek bales dendam. gw harus bikin band lagi.
    19. org pertama yg gw ajak di "proyek bales dendam" ini adalah @choasansan krn gw paling deket sm dia dari dulu
    20. gw gak mau @choasansan cuma nyanyi, jd gw ajak dia dgn syarat dia harus main gitar
    21. gw juga gak mau kalo proyek ini terdengar sama ky yg lain, jd konsep dasarnya adalah no scream, no double pedal
    22. akhirnya gw putuskan lagu2nya adalah pengembangan dari Here Up On The Attic. catchy, pop-punkish, teenish
    23. akhirnya gw tes vokal @choasansan di lagu kedua yg gw tulis, Remember The Titans
    24. gw dan @choasansan mulai merekrut pejuang2 lain, masuklah @rezaomo
    25. @rezaomo adlh satu2nya org yg gw kenal yg jago bgt main keyboard, gw pertama kenal dia waktu gw brg Killms di News Cafe
    dulu omo juga aktif nerima kerjaan organ tunggal, bahkan dia pernah ngisi acara sunatan temennya ade gw
    26. pertama kali gw kenal @rezaomo gw minjem pick gitar dia krn gw lupa bawa pick
    selain jago main keyboard si omo juga jago main gitarnya
    27. krn gw gak deket sm @rezaomo, satu2nya cara ajak dia gabung adlh ngajak gabung Tlor yg kebetulan seband sm dia, Tlor dl jg di TSP
    28. gw kasih denger Remember The Titans ke @rezaomo & Tlor, mereka setuju gabung
    29. gw dan @choasansan googling utk nama band, kita cari "serial killer" cus we wanted this project to be deadly
    30. 11 April 2007, gw dan @choasansan dapet nama dari hasil search google.. PEE WEE GASKINS.
    31. PWG formasi awal: @choasansan, @rezaomo, @davifrisya, tlor
    32. @davifrisya waktu itu msh sklh di malaysia jd kita beberapa kali pake drummer cabutan, sampe akhirnya kenal @aldykumis
    33. hub gw sm band2 lain yg bersangkutan sm PWG baik, Killms, Too Late To Notice, Kacang Mede
    34. gak disangka, dgn segala pengalaman dan pengetahuan yg gw dapet, proyek bales dendam ini berjalan sgt mulus
    35. dan tentunya berkat temen2 yg solid, semangat yg gak gak pernah pudar, PWG jalan terus
    36. keseriusan di PWG membuat @choasansan, @rezaomo, tlor, harus memilih
    37. gw sempet pesimis, menganggap PWG cuma proyek sampingan dr tmn2 gw yg lain
    38. Tlor adlh org yg pertama keluar, krn dia lbh mau serius sm bandnya
    39. Tlor keluar beberapa hari setelah kita launching album pertama kita setahun perjalanan PWG
    40. ternyata beda dgn Tlor, @choasansan memilih utk tetap di PWG :)
    41. dan itu gw sadar sebagai masalah pertama PWG, fans @choasansan di Killms pasti ngamuk2 dan gak terima
    42. mulai deh keluar rumor2 gak bener dan akhirnya ada yg namanya APWG
    43. stlh Tlor keluar kita kekosongan pemain bass, lalu kita 2 calon, Arnold The Authentics, dan @ayimahardhika
    44. @ayimahardhika aslinya main gitar, tp dia "rela" jadi bassist buat PWG, pdhl dia termasuk org yg ngremehin gw dulu hehe
    sejak album Ad Astra Per Aspera, ayi kembali main gitar biar jiwa gitarisnya lebih terpakai, dan gw pun senang dapet tantangan baru: ngulik main bass
    45. emng bener yg namanya "tak kenal maka tak sayang" ternyata gw sm @ayimahardhika cepet akrab
    46. intinya, gw berterimakasih bgt ternyata proyek bales dendam gw ngajarin gw banyak hal dan ngerubah pola pikir gw dalam banyak hal
    47. siapa sangka "pembuktian diri" ngebawa gw ke pengalaman2 dan pelajaran2 baru yg akhirnya mendewasakan gw

    happy 4th anniversary PEE WEE FUKKIN GASKINS! to the stars with all we've got!

    Selasa, 14 Juni 2011

    hellogoodbye

    Life is beautiful

    When will I become the sun that lights you up? all I can do is think about myself. No matter how old I get, I know I will never change, I disgust myself... But once you said to me "Just be yourself", that moment I knew how gifted I was.

    And I could say "Life is beautiful"
    You are a wonderful gift for me.

    Always wanted to be like the hero in a movie to show myself bigger than the real me. But I have to play my character, for this is my movie that I'm starring in. For a long time, I had high ideals like mountains and I've hidden myself behind them. But I am ok, Sun's gotta rise up, oh I wanna light you with my life.

    I won't push myself too hard anymore.

    I'll just be me whatever lies beyond this path.

    And when you're lonely, I'll be close to you.

    So you can say "Life is beautiful"

    GATHERING BERSAMA DORKS DEPOK DAN OUTSIDERS DEPOK
































    DORKS DAN OUTSIDER KITA SAUDARA !!!!